Rabu, 09 September 2015

SENJA..

Aku masih menunggunya beberapa waktu yang lalu untuk memastikan hatiku, apakah masih sama atau telah berubah.  
Namun, karma ini masih bersama ku, aku masih mencintainya selama ini......

Kamu akan rasakan menjadi aku, benar karma ini sepertinya telah lama melekat denganku sejak aku bertemu dengannya. Karma ataupun bukan ia adalah sosok yang sangat aku syukuri karena telah hadir di hidupku. 

Benar, 
ia mengetuk hatiku, membuka hatiku, dan menjadi bagian hidupku.



Namun, itu adalah harapan yang tidak mungkin terjadi. Ia tak pernah menjadi milikku, sampai kapanpun. Sejauh yang aku tahu, hatinya masih untuk orang yang sama. Tapi, aku tak tahu saat ini. Ntah masih sama atau sudah tak lagi.

Ada kalanya aku menyesali karna telah mengenalnya, menyukainya, dan menyayanginya. Namun, bagaimana cara agar aku menghentikan perasaan ini? Bodoh bukan?
Mungkin ia tak pernah tahu bahwa aku tak pernah menyimpan nomornya, aku melakukannya agar saat aku merindukannya aku tak dapat menghubunginya.  Namun, anehnya aku selalu mengingat setiap digitnya dengan baik. Aku selalu tahu jika ia menghubungiku. Karena angka-angka itu melekat rapi di pikiranku.

Lihatlah, betapa bodohnya  aku bukan?
Iya benar, senja itu adalah dia...
Dan dia itu adalah kamu...

Kamu yang selalu aku nantikan, rindukan, dan juga selalu datang dan pergi. Kala aku akan melupakanmu. Dering Handphone ini bisa jadi tertera nomormu. Perlawanan hati untuk tidak mengangkatnya pun tak pernah menang, alhasil aku selalu menjawab panggilan itu. Segitukah aku mencintaimu, Senja?


Terimaksih senja, karena telah hadir. Meski bukan untukku...

JUST FOR YOU, DAD